Kebakaranhutan dan kebun kelapa sawit kebun kelapa sawit memang menguntungkan bagi pemasok devisa negara dibidang ekspor minyak kelapa sawit.namun, hal itu apakah sebanding dengan efek yang diberikan kepada penduduk indonesia dan lingkungan ? perlu kebijakan khusus agar tercipta suatu hubungan simbiosis mutualisme di antara keduanya . kebakaran hutan sudah menjadi fenomena yang tidak dapat Pemberianpertolongan dan bantuan yang di lakukan Dinas Sosial Dan Tagana Kota Samarinda sudah terlaksana dalam penanggulangan bencana, pertolongan yang diberikan pada saat terjadinya bencana kebakaran yang dilakukan Tagana adalah mengevakuasi korban ke tempat yang aman dan memberikan pendampingan sosial kepada korban, sedangkan untuk bantuan Kabargupascom, BALIKPAPAN - Bantuan berupa bahan makanan meliputi 100 kg beras, 10 dus air mineral, 180 butir telur ayam, 5 dus mie instant, dan minyak goreng disalurkan Pertamina RU V Balikpapan kepada warga korban kebakaran yang terjadi di RT 38 dan 42 Jalan Arjuna Gunung Polisi Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan, Kamis (18/03/2021). Penyerahan bantuan dilakukan Munculnyakabut asap yang begitu tebal tersebut disebabkan karena tidak terhentinya kebakaran hutan yang terjadi. Bacalah penggalan teks tanggapan berikut! Munculnya kabut asap yang begitu tebal tersebut disebabkan karena tidak terhentinya kebakaran hutan yang terjadi. Langsung ke isi. Menu. Menu. Pendidikan. Tanya Jawab; SD; SMP; SMA; Gadget; 10 Contoh Surat Permohonan Bantuan Alat, Barang, Dana dan Lainnya. Contoh Surat Permohonan Bantuan - Sebagai makhluk sosial, meminta bantuan adalah hal yang wajar. Meminta bantuan seringkali diutarakan secara lisan dan tulisan. Namun, untuk kepentingan formal penggunaan surat permohonan bantuan banyak dilakukan. Site Gratuit De Rencontres Sans Inscription. - Kebakaran hutan sedang meluas di berbagai wilayah di Bumi. Kebakaran hutan adalah masalah yang serius dan bisa memberikan dampak yang besar bagi ekosistem. Kenali berbagai penyebab kebakaran hutan dengan membaca artikel ini. Kebakaran hutan adalah kebakaran yang meluas dengan cepat dan tidak terkontrol. Besarnya api pada kebakaran hutan diperparah dengan embusan angin yang bisa memusnahkan lahan dan hewan di dalamnya dalam hitungan Fire Service terjadi lebih dari 700 kebakaran hutan setiap tahunnya dan membakar lebih dari 7 juta hektar lahan. Angka ini terus meningkat seiring dengan pemanasan global yang membuat masalah ini tidak bisa dianggap remeh lagi. Api yang berkobar bisa mencapai suhu lebih dari derajat Celcius. Tinggi apinya bisa mencapai 50 meter. Kecepatan penyebarannya hingga dua kali lipat kecepatan manusia berlari. Bisa dibayangkan betapa sulit untuk menghentikan api ini jika terjadi. Baca juga Mengerikan, Bagaimana Kebakaran Hutan Membuat Langit California Jadi Oranye?Dilansir dari Earth Eclipse, terdapat dua macam penyebab kebakaran hutan, yaitu akibat ulah manusia dan kejadian alam. Sebesar 90 persen kebakaran disebabkan oleh ulah manusia. Ulah manusia Berikut adalah berbagai ulah manusia yang bisa menyebabkan kebakaran hutan Merokok. Terdapat kebiasaan orang merokok sambil mengemudi, berjalan, atau bersepeda di sekitar hutan. Lalu mereka membuang puntung rokoknya begitu saja tanpa benar-benar mematikannya. Perkemahan. Api unggun yang dinyalakan di perkemahan bisa berbahaya jika tidak dimatikan dengan cara yang benar. Api unggun akan ditinggal karena dikira apinya sudah padam. Ternyata masih ada titik api di bawahnya dan bisa memicu kebakaran hutan yang lebih luas. Membakar sampah. Membakar sampah menjadi kebiasaan di beberapa daerah tanpa menyadari dampaknya. Baik dampak langsung berupa polusi udara, maupun risiko membakar hutan. Kembang api. Manusia sering menyalakan kembang api ketika perayaan sesuatu. Hanya butuh satu percikan api, sudah bisa menjadi penyebab kebakaran hutan. Penggunaan api untuk persiapan lahan. Masyarakat di sekitar hutan biasanya membakar lahan untuk membuat perkebunan, seperti sawit, kopi, dan coklat. Cara bahaya ini dipilih karena lebih mudah dan lebih cepat. Illegal logging. Kegiatan ini menghasilkan lahan yang mudah terbakar karena meninggalkan sisa daun dan ranting kering yang berpotensi menjadi bahan bakar ketika ada percikan api atau panas. Perambahan hutan. Migrasi penduduk ke dalam hutan, baik disadari atau tidak, akan menyebabkan kebutuhan lahan untuk hidup semakin luas. Ini akan membuat penduduk tersebut membakar hutan untuk kepentingan lahan mereka. Kejadian alam Sebagian kecil penyebab kebakaran hutan terjadi karena kondisi alam itu sendiri. Berikut beberapa penjelasannya Baca juga Hati-hati, Asap Kebakaran Hutan bisa Bawa Mikroba Penyebab Penyakit Petir. Sambaran petir bisa menimbulkan percikan api yang menimbulkan kebakaran. Sambaran ini sering mengenai benda yang tinggi seperti pohon, tebing atau batuan, atau kabel listrik. Erupsi gunung berapi. Lahar panas yang melewati hutan bisa memicu kebakaran. Iklim. Suhu yang tinggi terutama akibat pemanasan global, bisa menyebabkan hutan terbakar. Biasanya suhu panas mulai membakar ranting atau dedaunan kering yang kemudian meluas karena adanya tiupan angin, serta curah hujan yang rendah. Itu dia penyebab kebakaran hutan. Semoga kita bisa mencegah kebakaran hutan bersama-sama, ya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Apa saja yang dibutuhkan untuk korban kebakaran? Perlengkapan Medis. Peralatan medis dan obat-obatan bagi korban bencana alam merupakan kebutuhan yang paling mendesak untuk dipenuhi. Pakaian Layak Pakai. Pembalut, Popok Bayi dan Pakaian Dalam. Makanan Kering atau Siap Santap. Bantuan apa saja yang dapat diberikan kepada korban bencana banjir? Bantuan bisa berupa peralatan masak, genset listrik, lampu darurat, alat evakuasi korban, pompa air darurat, peralatan medis, selimut, peralatan makan minum, dan lain sebagainya. Dengan semua bantuan itu, proses evakuasi dan pemulihan akan berjalan dengan lebih baik. Bantuan apakah yang sangat dibutuhkan oleh korban bencana alam brainly? Jawaban. Jawaban Banyak sekali peralatan dan perlengkaan yang dibutuhkan korban bencana untuk dapat bertahan hidup seperti tenda darurat, peralatan masak, genset listrik, lampu darurat, alat-alat berat untuk evakuasi korban, pompa air darurat, peralatan medis, selimut, peralatan makan minum, dan lain sebagainya. Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan? Tidak Sembarangan Membakar. Memberikan Jarak Pembakaran. Memastikan Api Benar-benar Mati. Mengawasi Titik Rawan. Melakukan Patroli. Membuat Tampungan Air. Kenapa kita harus menyumbang untuk korban bencana alam? Semakin sering kita membantu korban bencana alam, semakin meningkat juga kebugaran tubuh. Tubuh tidak akan mudah lelah dan gampang sakit. Kerjasama membantu korban bencana alam merupakan contoh kerjasama di bidang sosial yang merupakan dasar dari kebutuhan sifat manusia. Apa saja yang harus kita lakukan saat berada di Posko bencana alam? Jawaban. → Memberikan bantuan berupa makana,minuman,obat-obatan,pakaian. → Mendirikan Posko. → Menyediakan pelayanan kesehatan. Apa yang dapat kamu lakukan untuk membantu korban bencana alam? Memberi bantuan dana atau donasi pangan. Bantuan medis. Informasi. Jadi relawan bidang psikologis, edukasi, hingga keagamaan. Hunian dan transportasi. Membantu korban bencana alam sila ke berapa? Membantu korban bencana alam termasuk pengamalan Pancasila sila KEDUA. Sila kedua Pancasila sendiri bunyinya adalah KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB. Nilai yang terkandung dalam sila ini adalah nilai kemanusiaan yang menekankan pada rasa kasih sayang yang beradab. Apa saja yang dapat dilakukan pada saat bencana terjadi? membuat peta atau denah wilayah yang sangat rawan terhadap bencana. pembuatan alarm bencana. membuat bangunan tahan terhadap bencana tertentu. memberi penyuluhan serta pendidikan yang mendalam terhadap masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana. Apa yang kamu lakukan untuk membantu sesama ketika daerah tempat tinggalmu terkena bencana? memberikan sumbangan. merawat yang terluka. mendukung tetangga tersebut. menggalang dana baginya. Meminta bantuan dari pemerintah. Mendoakan untuk dipulihkan. Membantu mengungsikan warga disitu. Memberi motivasi untuk melawan trauma akibat bencana alam. Apa saja hak yang dimiliki masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana? Adapun hak dan kewajiban masyarakat, sebagaimana UU No 24 Th 2007 tentang Penanggulangan Bencana yakni masyarakat setiap orang berhak untuk 1 Mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya kelompok masyarakat rentan bencana, 2 Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan, 3 Mendapatkan informasi … Langkah langkah yang perlu dilakukan dalam penanggulangan kebakaran adalah brainly? Jangan panik, tetap tenang menghadapi kebakaran. Jika kebakaran kecil, serta bisa diusahakan dimatikan sendiri, maka cobalah dengan bantuan alat sekitarnya seperti alat pemadam api ringan, karung goni, air dan lainya. Dan bunyikan alaram kebakaran. Mengapa kita harus melakukan penggalangan dana? Penggalangan dana dilakukan dilatarbelakangi keinginan menolong orang-orang yang sedang terkena bencana di daerah asalnya, mereka adalah komunitas satu daerah yang sedang merantau dikota entah untuk kuliah atau bekerja. Mengapa kita harus saling tolong menolong dalam kehidupan sehari hari? Saat melakukan tolong menolong, rasa peduli akan muncul. Seseorang bersedia menolong orang lain karena adanya rasa peduli. Hal itu akan membuat orang yang menolong dan ditolong menjadi dekat. Beberapa orang yang sudah ditolong cenderung membalas dengan perbuatan yang sama, yaitu menolong saat orang lain membutuhkan. References Pertanyaan Lainnya1Perbedaan Kedaulatan Kedalam Dan Keluar?2Pengertian Seni Rupa Menurut Ki Hajar Dewantara?3Software Yang Pertama Kali Dijalankan Oleh Komputer Saat Dioperasikan Adalah?4Bentuk Persen Dari Pecahan 7 Per 20 Adalah?5Apa Perbedaan Trafo Step Up Dan Step Down?6Kerjasama Yang Dilakukan Antara Indonesia Dengan Malaysia Disebut Kerjasama?7Dampak Hebat Pengaruh Globalisasi Masa Depan Bagi Negara Berkembang Adalah?8Penurunan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing Dapat Mengakibatkan?9Jenis Jenis Ukiran Melayu Riau Adalah?10Jelaskan Bentuk Badan Usaha Yang Sesuai Dengan Sistem Ekonomi Nasional? Sejumlah politisi dan pengamat telah menyebut kebakaran hutan dan semak di Australia sebagai bencana nasional, dengan jumlah total lahan terbakar diperkirakan mencapai lebih dari 6 juta yang terjadi hampir di semua negara bagian telah menewaskan sedikitnya 25 orang dan diperkirakan hampir 500 juta ekor binatang terbakar, termasuk hewan ternak. Sejumlah negara, terutama negara tetangga terdekat Australia, seperti di kawasan Pasifik, telah menunjukkan solidaritasnya dengan memberikan negara Pasifik menyampaikan duka dan dukungan lewat akun jejaring sosial sementara Perdana Menteri Vanuatu, Jotham Napat, mengatakan di Facebook jika pemerintahannya berkomitmen untuk memberikan sekitar AU$ untuk membantu korban kebakaran di Australia. Jotham Napat, pejabat sementara PM Vanuatu.Foto Facebook"Sebagai tetangga Pasifik, kita telah melihat Australia mengalami kesulitan akibat kebakaran mengerikan ini," tulisnya."Kita menawarkan apapun yang bisa kita lakukan, seperti halnya yang dilakukan Australia pada kami."Papua Nugini, yang juga bertetangga dengan Indonesia, ikut menawarkan bantuan untuk mengirimkan orang pasukan tentara dan pemadam sudah siap berangkat jika diundang oleh PM Australia, Scott Morrison."Australia adalah teman terdekat Papua Nugini dan selalu menjadi yang pertama saat kami mengalami kesulitan dan kami menawarkan bantuan di saat tragedi kebakaran ini," ujar PM Papua Nugini, James PM Fiji, Frank Bainimarama, menyampaikan dukungannya lewat jejaring sosial. "Setiap kali Fiji hancur karena bencana nasional, Australia menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga kami, dengan cepat memberikan bantuan," katanya. PM Frank juga menambahkan Fiji tak akan pernah lupa bantuan yang diberikan Australia saat Topan Winston menerjang negaranya di tahun 2016. PM Australia, Scott Morrison bersama Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru saat bertemu awal Februari lalu.AAP David RowlandSelandia Baru sebagai negara terdekat dari Australia menambah jumlah pasukan militer untuk membantu pemadaman api, setelah sebelumnya ada 157 pemadam kebakaran dari negara tersebut yang diturunkan sejak bulan Oktober helikopter milik Angkatan Udara Selandia Baru beserta timnya telah dikirim ke Australia untuk kemudian bermarkas di Australia Selatan, hingga akhir Januari. "Ini setidaknya yang bisa kita lakukan untuk membantu dan kita bersiap serta terus berbicara dengan tetangga kita," ujar PM Selandia Baru, Jacinda itu Amerika Serikat telah menurunkan sekitar 80 pemadam kebakaran untuk membantu menangani kebakaran hutan dan semak di laporan terbaru, diketahui AS menambah lagi 20 orang pemadam kebakaran berpengalaman dari itu, 95 relawan pemadam kebakaran dari Kanada telah diterjunkan ke Australia, seperti yang dikonfirmasi dari Canadian Interagency Forest Fire kalangan selebritis, komedian Australia menggalang dana hingga mencapai AU$ 30 juta lewat Facebook dalam tiga hari, yang rencananya akan diberikan kepada Layanan Pemadam Kebakaran di negara bagian New South Wales. Pasangan asal Australia - Selandia Baru, Nicole Kidman dan Keith Urban memberikan sumbangan hingga $500 ribu untuk Australia.Twitter, NicoleKidmanSelebritis dunia kelahiran Australia, seperti Nicole Kidman dan Keith Urban juga memberikan donasi sebesar AU$ kepada sejumlah pemadam kebakaran di pedalaman dan meminta penggemarnya untuk melakukan hal yang yang sama juga dilakukan presenter ternama, Ellen DeGeneres lewat akun Twitternya dan mengatakan ia telah menyumbang untuk tiga organisasi. Di akhir pekan, musisi asal Amerika Serikat, Pink mengatakan telah memberikan bantuan bagi korban kebakaran di petenis dunia, digagas oleh Nick Kyrgios yang kelahiran Australia, telah berkomitmen untuk menyumbangkan sejumlah uang untuk satu kali servis as yang mereka hasilkan dalam kejuaraan tenis perkembangan laporan kebakaran di Australia di ABC Indonesia. Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan karhutla sudah menjadi bencana yang terus berulang setiap tahun. Bencana ini sudah berlangsung lebih dari tiga dekade. Pada 2020 bahaya karhutla kembali mengancam. Kali ini datang bersamaan dengan pandemi Covid-19. Pemerintah melihat ancaman ganda tersebut berpotensi menyerang orang-orang yang sangat rentan, seperti para lansia dan penderita komorbid hipertensi, diabetes, jantung, dan penyakit paru seperti infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA. Update Covid-19 Senin 12 Juni 2023 Positif Sembuh Meninggal Update Covid-19 per 11 Juni 2023 Positif Sembuh Meninggal Update Covid-19 Sabtu 10 Juni 2023 Positif Sembuh Meninggal "Orang bilang ini duet maut, Covid-19 dan kebakaran hutan. Semuanya menyerang pernapasan. Kita jaga betul agar tidak terjadi asap," kata Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim PPI, Ruandha Agung Sugardiman kepada di Jakarta, Selasa 25/8/2020. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, kata Ruandha, sudah menyiapkan solusi permanen untuk mencegah karhutla agar tak terjadi lagi. "Kita jauh lebih siap dari tahun-tahun sebelumnya, kita sudah dapat trek yang bagus untuk solusi permanen tersebut," kata Ruandha. Ruandha mengatakan pihaknya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG dan TNI Angkatan Udara sudah menemukan tiga langkah untuk memitigasi karhutla. Yaitu dengan rasio pengendalian titik api, analisis iklim, serta pengendalian landscape. Rasio pengendalian titik api ini, misalnya, dengan mendeteksi dini titik api agar dapat segera dipadamkan, penegakan hukum bagi penyebab kebakaran, dan membentuk masyarakat peduli api MPA. Sementara analisis iklim ini digunakan untuk melakukan modifikasi cuaca. Sementara pengendalian landscape ini dilakukan untuk melihat daerah mana saja yang lahan gambutnya kekurangan air. Nantinya, kata Ruandha, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT dan BMKG bekerja sama untuk melihat potensi awan dan arah angin untuk melakukan modifikasi cuaca. Sehingga hujan turun di lahan gambut yang minim air. "Kita lakukan adalah mantain agar tinggi muka air di gambut tinggi sehingga tetap basah, perlunya TMC teknologi modifikasi cuaca ini untuk memperpanjang musim penghujan ini," ujar dia. Ke depan, kata Ruandha, kerja sama BPPT dan BMKG untuk modifikasi cuaca akan menjadi solusi permanen mencegah kebakaran hutan dan lahan. "Jadi kita dengan BPPT dijadikan solusi permanen tidak harus KLHK request BPPT dulu baru lakukan TMC, jadi BMKG dan BPPT melakukan analisis, begitu mau musim kemarau kemudian potensi awan masih ada BPPT bisa langsung TMC," kata dia. Sistem ini, kata Ruandha, akan diperluas dengan membuat sistem Smart TMC. Sehingga sistem ini bisa digunakan secara nasional dan tidak hanya untuk mitigasi karhutla, tetapi juga mengatasi kekeringan, waduk kosong, dan lainnya. "Kita bisa jatuhkan awan di situ," kata dia. Saat ini sebanyak 6 provinsi sudah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan karhutla. Lama masa siaga darurat pun berbeda-beda setiap daerah. Antara lain, di Riau siaga darurat ditetapkan pada 11 Februari-31 Oktober 2020, Sumatera Selatan yaitu 20 Mei- 31 Oktober 2020. Kemudian Jambi siaga darurat pada 29 Juni-26 September 2020, Kalimantan Barat pada 2 Juli-30 November 2020, Kalimantan Tengah pada 1 Juli-28 September 2020 dan Kalimantan Selatan 1 Juli-30 November 2020. Adapun berdasarkan data KLHK, enam provinsi yang berstatus siaga darurat telah mencatat dampak karhutla. Di Riau hektare terdampak, Sumatera Selatan hektare terdampak, Jambi hektare terdampak. Kemudian, Kalimantan Barat sebanyak hektare terdampak, Kalimantan Tengah hektare terdampak, dan Kalimantan Selatan hektare Siaga Darurat Karhutla Saat Pandemi Covid-19. Akibat Covid-19 Ruandha menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini tentu pihaknya memiliki hambatan dalam mengantisipasi karhutla. Misalnya, semua anggaran kementerian dan lembaga difokuskan untuk mengatasi pandemi Covid-19 sehingga anggaran penanganan karhutla berkurang. Padahal, semua personel harus melakukan protokol kesehatan dalam menjalankan tugasnya. "Kami punya 170-an Manggala Agni pemadam kebakaran hutan Indonesia kita harus biayain APD-nya dan menjaga kesehatannya," kata dia. Solusinya, KLHK, BPPT, dan BMKG bersama-sama mitigasi karhutla dengan saling mengisi. "Kalau kerja sendiri-sendiri tidak akan selesai. Dulu minta untuk TMC susah sekali karena ada kepentingan lainnya, kalau sekarang lebih mudah," kata dia. Hambatan lainnya, adalah adanya beberapa daerah yang memiliki potensi karhutla namun masyarakatnya melarang orang luar untuk masuk dengan alasan khawatir tertular Covid-19. "Padahal kalau tidak dilakukan patroli dan sosialisasi kan potensi kebakarannya tinggi," ujar dia. Selain itu, ada pula masyarakat korban PHK yang membuka lahan pertanian di kawasan hutan. Hal ini juga berpotensi menimbulkan karhutla. Solusinya, KLHK membentuk Masyarakat Peduli Api MPA berkesadaran hukum paralegal, yaitu masyarakat setempat yang direkrut untuk dilatih bagaimana mengendalikan kebakaran hutan. "Kita beri latihan sederhana sehingga kalau ada api kecil mereka bisa memadamkan sendiri, kalau besar mereka bisa panggil manggala agni," ucap dia. Selain itu, mereka juga dibekali dengan pengetahuan hukum. Sehingga mereka mengetahui bagaimana hukumnya jika membakar lahan dan hutan. Inilah yang akan disebarluaskan ke masyarakat setempat. Saat ini KLHK sudah memiliki personel MPA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga membuat proyek percontohan di 12 desa dengan mengedukasi masyarakat soal pengetahuan hukum tentang sanksi bagi pembakar hutan. Masyarakat desa juga dibekali dengan latihan untuk menggerakkan perekonomian mereka. "Kita lakukan pilot project, 7-12 desa, masyarakatnya kita rekrut, kita latih, dengan pengetahuan hukum, kita beri training dan bagaimana melakukan kegiatan ekonomi mereka. Kita juga beri honor, dengan mereka tahu UU, dengan harapan mereka bisa tahu bahwa membakar hutan ada sanksi," kata dia. Harapan ke depan, proyek ini akan diperluas ke desa-desa lainnya. Selain itu, KLHK juga mengandeng kementerian pertanian untuk melatih masyarakat bagaimana membuat lahan pertanian tanpa membakar video pilihan di bawah iniPresiden Joko Widodo menegaskan kembali upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan karhutla harus terus dilakukan. Persiapan terhadap hal tersebut sudah harus berjalan dan dikoordinasikan dengan baik menjelang puncak BNPB Atasi KarhutlaPetugas berjibaku memadamkan Karhutla di kawasan pesisir Riau beberapa waktu lalu. SyukurBNPB sendiri melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah karhutla yang hampir terjadi di beberapa provinsi. BNPB telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencegah karhulta di masa pandemi Covid-19. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, pihaknya mengedepankan pelibatan semua unsur yakni pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa. "Unsur dengan masing-masing peran diharapkan dapat mencegah terjadinya kebakaran sejak dini, khususnya di provinsi yang kerap dilanda karhutla. BNPB selalu menekankan upaya pencegahan dibandingkan pemadaman karena langkah ini lebih efektif untuk menghindari dampak yang luas," kata Raditya, Senin, 24 Agustus 2020. Upaya pencegahan menghadapi karhutla, kata Raditya, BNPB mendorong untuk pengembangan pengetahuan tentang kapasitas pengelolaan hutan dan lahan pada masyarakat. Selain itu, kata Raditya, BNPB melakukan beberapa langkah teknis, yakni monitoring sistem peringatan dini melalui informasi fire danger rating system FDRS dari BMKG, pantauan titik panas atau hot spot dari Lapan maupun ketinggian muka air di lahan gambut dari Badan Restorasi Gambut BRG. Kemudian, kata dia, BNPB telah meminta pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan menghadapi karhulta, seperti penetapan status siaga darurat. Pencegahan dapat dilakukan, seperti pemadaman titik api sedini mungkin melalui satuan tugas darat maupun udara. BNPB juga mengerahkan personel yang diterjunkan di 6 provinsi yang berstatus siaga darurat. Keenam provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Setiap provinsi mendapatkan dukungan personel. Perhitungan komposisi personel di setiap daerah terdiri TNI dan Polri 40 persen, Manggala Agni 20, masyarakat 30, dan berbagai unsur 10. Sedangkan satuan udara, BNPB dan BPBD menggunakan pemadaman menggunakan water boombing dan teknologi modifikasi cuaca. Pelaksanaan water boombing menggunakan armada helikopter yang telah ditempatkan di beberapa provinsi. BNPB, kata dia, menyiagakan armada untuk pengeboman dan pemantauan, terdiri 3 helikopter di Jambi, 11 di Sumatera Selatan, 8 di Riau, 1 di Kalimantan Barat dan 5 di Kalimantan Tengah. Di samping helikopter, satuan udara didukung dengan pesawat fixed-wing untuk menebar garam di udara atau cloud seeding. "Pemerintah daerah merupakan penanggung jawab utama dalam penanganan darurat di wilayahnya. BNPB dan kementerian/lembaga akan memberikan pendampingan dalam penanganan karhutla di daerah. Dukungan yang akan diberikan untuk penguatan daerah yakni penguatan koordinasi dan komando melalui pos komando dan pusat pengendali operasi," ujar dia. Penanganan Karhutla di Riau Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, tak ingin kebakaran hutan dan lahan seperti yang terjadi tahun lalu terulang kembali. Jenderal bintang dua ini merapatkan barisan bersama Pemerintah Provinsi Riau, TNI, Manggala Agni dan relawan. Di mana saat ini, Riau punya Dashboard Lancang Kuning sebagai deteksi dini titik panas indikasi karhutla, pengecekan serta mobilisasi personel ke titik api. "Kami bersama TNI, pemda dan msyarakat menghadapi ancaman karhutla dengan kesiapan yang prima dalam koordinasi dan kolaborasi dalam Dashboard Lancang Kuning Nusantara yang telah mampu memadamkan titik api diseluruh wilayah Riau selama tahun 2020 sampai dengan 25 Agustus 2020," kata Agung kepada di Jakarta, Selasa 25/8/2020. Selain teknologi, Agung selalu minta pendapat kepada ahli, datuk atau pemangku adat serta masyarakat untuk berdiskusi seperti apa solusi yang dibutuhkan. "Semoga tahun ini bisa menuntaskan karhutla, setiap hari bisa melihatmu langit biru," kata Agung. Sementara Gubernur Riau Syamsuar beberapa waktu lalu mengatakan sudah mengambil beberapa langkah agar tak terjadi karhutla di wilayahnya. Yaitu pemetaan daerah rawan bencana yang kini ada di 346 desa dan 99 kecamatan. Lalu, inventarisasi kembali izin 387 perkebunan dan 62 keutanan terkait kebijakan satu peta untuk mengetahui tumpang tindih Pada Restorasi GambutKondisi terakhir Karhutla di Aceh IstManager Kampanye Pangan, Air, dan Ekosistem Esensial Walhi, Wahyu Perdana mengatakan, agar karhutla tidak terus berulang maka perlu pendekatan ekosistem. Di mana hal ini sangat dipengaruhi oleh proses restorasi gambut. Kemudian yang kedua pemerintah perlu melakukan evaluasi izin hutan dan lahan. Khususnya pada izin konsensi yang terbakar baik perkebunan maupun hutan. "Kami punya catatan sepanjang rentang 2019 hingga quartal 1 tahun 2020, banyak sekali proses restorasi tidak dijalankan dengan baik. Harusnya bikin kanal buat bloking kanal untuk dialirkan ke gambut yang harusnya tinggi permukaan air tanahnya, tapi ini lebih rendah," kata Wahyu kepada Menurut Wahyu water booming dan modifikasi cuaca tidak akan cukup menghentikan kebakaran hutan khususnya di wilayah gambut. "Ekosistem gambut itu kurang lebih adalah ekosistem alami yang berasal dari unsur hara. Ketika kemudian itu dieksploitasi oleh industri kehutanan ataupun perkebunan gambut jadi kering seperti busa yang tebal, ketebalannya bisa belasan atau puluhan meter," ujar dia. Jadi ketika terbakar, kata dia, titik apinya itu tidak selalu berada di permukaan. Wahyu mencontohkan, seperti kapuk yang terbakar api bisa menjalar bahkan sampai 1 kilometer. Jika penyiramannya tidak sempurna, kata dia, maka hanya menghasilkan asap yang lebih banyak. "Secara teoritis modifikasi cuaca untuk memadamkan khususnya pada ekosistem gambut tidak akan efektif. Untuk memadamkan api di lahan gambut butuh hujan yang intens dan panjang," ujar dia. Sehingga hal yang paling efektif untuk memitigasi karhutla adalah restorasi gambut agar tetap basah. Wahyu mengatakan, jika terjadi kebakaran hutan di tengah pandemi Covid-19 ini akan memperparah risiko masyarakat terjangkit sakit paru-paru. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. CANBERRA - Setiap tahun, warga beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan selalu menderita karena kebakaran hutan dan lahan. Penyebab bencana asap telah diketahui dan berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memadamkan api. Kendati demikian, bencana tersebut selalu berulang dan menjadi hajat tahunan republik ini. Barangkali sudah tiba saatnya untuk meningkatan pelibatan dan kesiapan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan kebakaran lahan dan hutan Manusia adalah penyebab utama kebakaran hutan dan lahan yang setiap tahun terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Kondisi makin parah karena musim kemarau dan fenomena El Nino yang akan mempermudah dan memperluas penyebaran api serta menyebabkan kabut asap. Oknum-oknum yang membakar hutan dan lahan memiliki motif ekonomi di balik aksinya. Motif pertama adalah karena metode inilah yang paling murah. Menurut BNPB, pembukaan lahan dengan membakar hanya memerlukan dana 600 - 800 ribu per hektar, sedangkan tanpa bakar memerlukan biaya 3,5 - 5 juta. Motif kedua berkaitan dengan harga lahan, yaitu karena melonjaknya harga lahan setelah dibakar. Hasil penelitian dari CIFOR menunjukkan, harga lahan sebelum dibakar adalah delapan juta rupiah dan setelah pembakaran menjadi 11 juta rupiah. Kemudahan metode pembakaran hutan dan lahan serta keuntungan ekonomi di baliknya menyebabkan ada pihak-pihak yang diuntungkan. CIFOR mencatat para pihak tersebut adalah kelompok tani, pengklaim lahan, perantara penjual lahan, dan investor sawit. Seiring makin meningkatnya industri sawit, maka pembakaran hutan dan lahan akan terus terjadi. Selain motif ekonomi dari berbagai pihak, kebakaran lahan dan hutan juga terjadi karena adanya ketidakpatuhan. Pada tahun 2014, dibentuk Tim Gabungan Audit Kepatuhan yang terdiri dari beberapa institusi pemerintah, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, BP REDD+, UKP4 dan para ahli serta asisten teknis. Tim ini bertujuan untuk mendapatkan informasi menyeluruh mengnai tingkat kepatuhan perusahaan dan pemerintah daerah. Tim juga mencoba menemukan akar persoalan dan pemenuhan kewajiban dari perusahaan dan pemerintah daerah dalam rangka mencegak kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, rekomendasi untuk membina dan mengawasi juga disampaikan dalam laporan Tim investigasi dari Tim Audit adalah adanya ketidakpatuhan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah. Perusahaan tidak patuh di antaranya karena adanya lahan gambut di wilayah konsesi, perusahaan tidak mampu menjaga wilayah konsesinya karena berbenturan dengan kepentingan masyarakat yang tinggal di sana, tidak ada pelaporan dari perusahaan yang akan mempermudah deteksi sebelum kebakaran, dan perusahaan tidak memiliki sarana prasarana dan sumber daya manusia untuk pencegahan. Di sisi lain, pemerintah daerah juga melakukan ketidakpatuhan karena pengawasan terhadap perusahaan tidak optimal, tidak adanya perlindungan dalam tata ruang, tidak adanya dukungan untuk PLTB Pembukaan Lahan Tanpa Bakar, dan dukungan anggaran tidak optimal. Masyarakat sudah dilibatkan untuk menghadapi kebakaran lahan dan hutan, namun masih terdapat beberapa kendala. Pertama karena wilayah yang dikelola oleh Manggala Agni terlalu luas. Kedua, pemberdayaan masyarakat peduli api belum optimal karena belum semua daerah memiliki dan kelompok masyarakat ini tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Dampak kebakaran lahan dan hutan Asap karena kebakaran hutan dan lahan berdampak pada kesehatan dan ekonomi masyarakat. Ribuan warga harus menderita karena udara yang tercemar asap dan hasilnya banyak yang menderita infeksi saluran pernafasan atas. Selain itu, asap yang tebal mengganggu jarak pandang, sehingga warga kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk terjadinya gangguan penerbangan. Dari sisi ekonomi, data menunjukkan kerugian sekitar 20 triliun rupiah dalam waktu dua bulan. Selain pada manusia, kebakaran hutan dan lahan juga berdampak pada lingkungan, keanekaragaman hayati dan pemanasan global. CIFOR mengungkapkan, pembakaran hutan akan menyebabkan krisis lingkungan dan hilangnya sumber air. Sementara itu, Yuni Setio Rahayu dari LIPI mengungkapkan terjadinya penyusutan keragaman hayati pasca kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali. Kebakaran yang terjadi juga melepaskan gas karbon ke atmosfer. Data dari CIFOR memperkirakan karbondioksida yang terlepas berada pada kisaran 1,5 - 2 ton dan akan memperparah laju peningkatan suhu bumi. Upaya untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutanPemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api. BNPB melakukan empat langkah, yaitu 1. Pemadaman dari udara dengan hujan buatan dan pemboman air;2. Pemadaman di darat oleh tim gabungan BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA, dan masyarakat; 3. Operasi penegakan hukum oleh Polri dan PPNS; 4. Pelayanan kesehatan dan sosialisasi. Selain berbagai upaya oleh BNPB, pada tahun 2014 Tim Gabungan Audit Kepatuhan juga memberikan beberapa rekomendasi 1. Perbaikan kebijakan di kawasan rawan kebakaran; 2. Pelaksanaan evaluasi konsesi; 3. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam resolusi konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan; 4. Pembinaan dan pengawasan berjenjang; 5. Pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan; 6. Dukungan PLTB dan insentif. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan hasil yang menggembirakan dan dapat memadamkan api pada tahun berjalan. Namun, tahun berikutnya kebakaran kembali terjadi dengan penyebab yang sama, dampak yang makin luas, dan upaya yang sama akan kembali dilakukan. Sudah waktunya penanggulangan bencana asap memasuki babak baru sebelum kerugian bagi manusia, ekonomi, dan lingkungan makin menghebat. Peran masyarakat untuk mitigasi bencana asapMasyarakat sebagai pihak yang berada paling dekat dan terdampak langsung dari kebakaran bisa menjadi jalan keluar. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan berada di lokasi ketika bencana terjadi, namun setelah bisa mengatasi, mereka pun akan segera pergi. Dengan demikian, masyarakat yang senantiasa berada di lokasi hendaknya bisa mencegah pembakaran lahan dan hutan agar tidak menjadi bencana. Peran serta masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran lahan dan hutan bisa dimulai dari tingkat desa. Masyarakat Desa Harapan Jaya, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau telah memiliki Peraturan Desa PerDes Nomor 01 Tahun 2012 tentang Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan. Peraturan desa ini lahir karena keprihatinan warga akan dampak kebakaran hutan dan lahan serta melihat penegakan peraturan daerah di tingkat provinsi yang lemah. Di dalam peraturan desa tersebut diatur dengan jelas dan tegas, bahwa setiap warga masyarakat yang membakar lahan tanpa terkendali dan mengakibatkan kebun/ladang tetangga ikut terbakar akan dikenakan sanksi. Besaran sanksi tersebut adalah sebagai berikut tanaman karet dendanya Rp dan tanaman sawit dendanya Rp Aturan tersebut terbukti ampuh dan sudah ada warga yang membayar denda sejumlah Rp Dalam mekanisme ini, pemerintah daerah tidak menerima denda, namun hanya sebagai penengah antara korban dan pembakar. Peraturan Desa Harapan Jaya tersebut memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan. Pertama, masyarakat dengan inisiatif sendiri bisa bekerja sama untuk menghukum warga yang membakar lahan tanpa terkendali. Kedua, mekanisme denda atau sanksi ampuh untuk memberikan efek jera kepada para pembakar. Ketiga, kendati peraturan desa itu ampuh, namun cakupannya hanya terbatas pada administrasi desa dan tidak berdaya untuk menghukum perusahaan yang membakar lahan. Belajar dari peraturan desa dan penegakannya, maka inilah beberapa hal yang kiranya bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat dan daerah agar kebakaran tidak terus berulang setiap tahun. Pertama, partisipasi masyarakat harus ditingkatkan terutama untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di lingkungannya dengan pelatihan dan penyediaan sarana dan prasara untuk memadamkan api. Kedua, kemitraan antara perusahaan dan masyarakat perlu dijalin oleh pemerintah daerah agar tidak timbul konflik. Ketiga, memberlakukan mekanisme denda kepada perusahaan yang wilayah konsesinya terbakar dengan perhitungan denda per hektar. Sistem denda ini akan efektif karena efek jera dan kecepatan pelaksanaannya dibandingkan upaya pidana atau perdata. Keempat, pengembangan penelitian dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk menggantikan metode pembakaran lahan. Kelima, bila metode membakar masih tetap menjadi pilihan, maka harus terkendali dan diawasi dengan ketat agar tidak meluas. dewo

bantuan yang sangat diperlukan oleh korban bencana kebakaran hutan adalah