Ya itu mungkin mengejutkan bagi Anda mengetahui di dalam ayat Alkitab terjemahan versi King James menyebutkan "uang" sebanyak 133 kali dan "kekayaan" 90 kali, dan Alkitab membahas banyak aspek dari subjek ini untuk memberikan kita perspektif serius. Pertimbangkan mengenai panduan berikut ini. MANTRASUKABUMI - Inilah ini isi kandungan Surat Al Araf Ayat 26, menjelaskan tentang Allah memberikan peringatan terhadap setan yang senantiasa menyesatkan manusia.. Dalam Quran Surat Al Araf Ayat 26 juga menjelaskan Allah memberikan peringatan dan tuntunan kepada anak keturunan adam akan hal-hal yang dapat memberi mereka manfaat di dunia.. Perlu diketahui, Quran Surat Al Araf merupakan surat Infojual kaligrafi allah muhamad ayat ± mulai Rp 12.672 murah dari beragam toko online. cek Kaligrafi Allah Muhamad Ayat ori atau Kaligrafi Allah Muhamad Ayat. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Alquran Utsmani Ayat Pojok 15 Baris [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 30.000: Hiasan Dinding Dekorasi AzZabidi mengatakan menukil dari al Qusyairi : "Bukankah ada pendapat yang mengatakan bahwa bacaan ayat (tentang takwil) tersebut adalah [ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْـل َهُ إِلاَّ اللهُ وَالرَّاسِ خُوْنَ فِي الْعِلْمِ], seakan Allah menyatakan "orang yang mendalam ilmunya juga mengetahui takwilnya serta beriman kepadanya Keadilandibahas dalam enam ayat Alquran ini. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Keadilan merupakan inti ajaran Islam. Kata-kata Allah dalam Al qur'an yang berkaitan dengan keadilan tetap relevan hari ini seperti ketika pertama kali diwahyukan. Kebenaran sejati memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak manusia. Jika kita gagal untuk menjadi benar, kita Site Gratuit De Rencontres Sans Inscription. – Islam tidak pernah memandang rendah atau negatif pada uang. Bahkan sebagai agama fitrah, Islam merupakan agama yang sejalan dengan naluri manusia. Allah telah berfirman; زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ Artinya “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga”. QS. Ali Imron 14 Dari ayat di atas, menurut syekh as Sa’di, manusia terbagi menjadi dua macam, Pertama, Orang-orang yang memandang dunia dan isinya sebagai tujuan hidup. “Yaitu orang-orang yang menjadikan dunia dan isinya sebagai tujuan utama kehidupan mereka. Sehingga orientasi pemikiran mereka, aktivitas mereka baik yang dhohir maupun bathin hanya untuk dunia dan isinya itu. Mereka jauh dari tujuan mereka diciptakan. mereka memperlakukan dunia dan isinya sebagaimana perlakuan hewan ternak. Mereka bersenang-senang dengan segala kenikmatan dunia dan berusaha memenuhi memperturutkan syahwat-syahwat mereka. Mereka tidak lagi peduli dari jalan mana mereka mendapatkannya. Tidak pula peduli kemana mereka membelanjakannya. Mereka itulah orang-orang yang menjadikan dunia sebagai bekal menuju kebinasaan, kesusahan dan siksa”. Kedua, Orang-orang yang memandang dunia dan isinya sebagai sarana hidup. “Orang-orang yang mengetahui maksud diciptakannya dunia dan isinya. Dan sesungguhnya Allah menjadikannya sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya. Supaya diketahui siapa orang yang mendahulukan ketaatan kepada-Nya dan meraih Ridho-Nya atas mendapatkan kesenangan dan menuruti syahwatnya ia menjadikan dunia dan isinya sebagai “wasilah” sarana bagi mereka dan jalan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat. Kenikmatan duniawi digunakan dalam rangka memohon pertolongan kepada-Nya agar meraih ridho-Nya. Tubuh mereka bersama dunia tapi hati mereka terpisah”. Sedangkan menurut Prof. Quraish Shihab mengatakan, “Dalam pandangan Al Quran, uang merupakan modal serta salah satu faktor produksi yang penting di bawah manusia dan sumber daya alam. Hal ini berbeda dengan pelaku ekonomi modern yang memandang uang sebagai segala sesuatu hingga seringkali manusia atau sumber daya alam ditelantarkan dianiaya. Wawasan al Quran 352 Harta dan Uang dalam Terminologi Al Quran Dalam Al Quran ada dua bahasa yang berkaitan dengan harta, diantaranya; 1. Khoir, dalam QS. Al Baqarah ayat 180 كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ Artinya “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan tanda-tanda maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf, ini adalah kewajiban atas orang-orang yang bertakwa”. Dalam kata “khoir” pada ayat di atas memiliki arti bahwa harta itu adalah sesuatu yang baik. Harta yang diperoleh dengan cara baik dan disalurkan atau digunakan dengan cara baik pula. 2. Qiyaman, dalam QS. An Nisa’ ayat 5 وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَعْرُوفًا Artinya “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta mereka yang ada dalam kekuasaanmu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian dari hasil harta itu dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik”. Kata Qiyaman pada ayat di atas memiliki arti kebutuhan pokok. Artinya setiap manusia tidak bisa terlepas dari beberapa kebutuhan pokok. Kebutuhan manusia berupa sandang, pangan dan papan dapat dipahami dari ayat berikut ini; فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ Artinya “Maka Kami berkata “Hai Adam, sesungguhnya ini iblis adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka”. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak pula akan ditimpa panas matahari di dalamnya”. QS. at Thoha 117-119 Rezeki berupa uang yang telah diberikan oleh Allah swt. Haruslah dikelola dengan baik, tidak berfoya-foya ataupun berperilaku boros. Pada dasarnya prinsip pengelolaan uang adalah tidak ada kedholiman terhadap sesama manusia, sebagaimana firman Allah swt. وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ Artinya “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”. QS. Al Baqarah 188 Kontributor Mannatus Salwa Editor Oki Aryono Di dalam Al-Quran, Allah menyebut kata dinar dan dirham berfungsi sebagai mata uang yang dipakai manusia. Tetapi Al-Quran tidak langsung memerintahkan penggunaan dinar dan dirham sebagai mata uang, begitu juga sebagai keputusan final mata uang yang harus digunakan umat Islam untuk menjalankan tiap roda transaksi dan aktivitas ekonomi yang peredaksian kata-kata dinar dan dirham dalam tulisan ini menunjukkan pengakuan Allah atas keunggulan dinar dan dirham. Kata dinar dan dirham, terdapat dalam ayat-ayat berikutQS. Ali Imran ayat 75وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًا ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَArtinya“Dan di antara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada pula di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang buta huruf.” Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui”Dalam ayat ini menunjukkan bahwa dinar dipakai sebagai alat sah transaksi. Selain itu, ayat ini juga mengajarkan betapa pentingnya sebuah kepercayaan, apalagi dalam hal yang berhubungan dengan kegiatan Yusuf ayat 20وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَArtinya“Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf”Masih sama dengan penjelasan di atas, yang menunjukkan bahwa dirham juga menjadi alat transaksi, mata uang tersebut juga memiliki nilai sebagaimana mata uang kertas zaman At Taubah ayat 34يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۗ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih”Dalam ayat ini tidak menggunakan kata dinar dan dirham tetapi dengan emas dzahab dan perak fidzah. Menurut sebagian ulama tafsir berpendapat yang dimaksud dalam kata itu adalah mata uang, tetapi ada sebagian yang berpendapat bahwa itu adalah perhiasan, barang pecah belah atau benda-benda selain mata tiga ayat di atas, tidak menunjukkan perintah penggunaan dinar dan dirham sebagai mata uang, karena bentuk kalimatnya adalah berita bukan saja kalimatnya berbentuk perintah, maka umat muslim sampai sekarang harus menggunakan dinar dan dirmah sebagai alat tukar. Maka dari itu, para ulama memperbolehkan mata uang selain dinar dan dirham seperti rupiah, dolar, yen dan ayat di atas juga menunjukkan bahwa fungsi dari dinar dan dirham adalah pertama, sebagai benda yang memiliki nilai tinggi, sehingga pantas dikapai sebagai alat tukar. Kedua, sebagai alat tukar atau sebagai mata uang yang mengesahkan kegiatan ekonomi. Ketiga, sebagai pengukur nilai dari suatu benda.

ayat alquran tentang uang