Itulahinformasi tentang Batas Umur Masuk TNI AD,AL,AU,dan Mabes Tahun 2022/2023. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat dijadikan referensi dalam mendaftar seleksi TNI pada tahun ini. Selamat pagi pak Bu, sy mau tanya umur sy sekarang 22 mau jln 23 apa bisa daftar TNI polri??? Mohon jawabannya 🙏🙏 March 24, 2021 at 4:01 PM Unknown Assalamualaikum Maaf mau tanya. Bagaimana hukum memakai kawat gigi menurut Islam, Apakah diperbolehkan? Tolong dijelaskan! Ali 0815325XXX. Adapun jika seseorang memakai kawat gigi karena adanya cacat pada gigi, seperti: giginya gingsul, sususan giginya sangat kontras antara tinggi dan rendahnya sehingga sangat susah untuk makan, sebagian Selainmerasa terhibur, ada pula warganet yang curhat sudah punya gigi taring bak vampir hingga tidak percaya diri karena punya gigi gingsul.. Apakah kamu juga berminat beli gigi taring palsu untuk cosplay sebagai vampir?. Baca Juga: Viral Cewek Tegar Datang ke Nikahan Mantan, Publik: Nikah Sama Aku Yuk Mbak Ini14 Contoh Surat Lamaran Kerja yang Bisa Dipakai. Apakah Gigi Bolong, Mata Minus Bisa Masuk STAN? Ini Jawabannya. Jakarta: Kondisi kesehatan dan kebugaran menjadi salah satu poin penilaian seleksi masuk Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Kondisi fisik juga masuk dalam penilaian. LestiKejora Hilangkan Gigi Gingsul hingga Tuai Pro Kontra dari Penggemar, Rizky Billar Justru Beri Komentar Berbeda: Lesti yang Punya Badan; Serba Serbi Jadi Artis Indonesia Pertama yang Duduki Posisi 5 Besar Wanita Tercantik di Dunia, Ini Penilaian dan Penjelasan Top Beauty World Pilih Lesti Kejora! Serba Serbi Site Gratuit De Rencontres Sans Inscription. Skip to content Beranda / Informasi Kesehatan / Gigi dan Mulut / Syarat dan Standar Kesehatan Gigi untuk Masuk TNI Syarat dan Standar Kesehatan Gigi untuk Masuk TNI Untuk menjadi seorang prajurit, tentu saja seseorang harus melewati serangkaian tes. Meliputi administrasi, fisik, moral, kecerdasan, mental ideologi, dan serangkaian tes lainnya. Selain itu seorang prajurit harus memiliki kesehatan yang baik, termasuk memenuhi standar gigi untuk masuk Kesehatan Gigi bagi Calon Prajurit TNI Tidak hanya kesehatan jasmani dan rohani, kesehatan mulut dan gigi juga menjadi sebuah hal yang penting dimiliki oleh para calon prajurit. Diwajibkan menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan bagi para pelamar prajurit. Harus memenuhi standar gigi untuk masuk TNI agar dapat lulus dalam seleksi. Intinya, rongga mulut dan organ di dalamnya harus sehat dan sempurna—baik gigi, gusi, lidah, dan seluruh permukaan rongga mulut. Standar gigi yang ditetapkan TNI Yaitu 1. Gigi tidak berlubang Apakah gigi berlubang bisa masuk TNI? Tentu tidak. Jika gigi Anda berlubang kecil maka lakukan perawatan dengan menambal gigi tersebut. Namun jika gigi Anda sudah berlubang besar, usahakan jangan mencabutnya. Lakukanlah perawatan gigi untuk mengatasi gigi dengan lubang besar. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan lubang telah mencapai rumah syaraf pada gusi Anda, minta dokter gigi melakukan penambalan dan pemutusan syaraf. 2. Tidak ada karang gigi Syarat gigi masuk TNI berikutnya adalah tidak terdapat karang pada gigi. Karang gigi merupakan penumpukan plak pada gigi akibat pembersihan yang tidak sempurna. Plak akan mengakibatkan gigi kuning, gusi meradang dan gigi ngilu serta mudah patah. TNI mensyaratkan calon prajuritnya tidak memiliki karang gigi karena akan berakibat buruk pada kesehatan gigi, gusi, dan mulut. Karenanya sebelum melakukan pendaftaran, lakukan perawatan scaling atau menghilangkan karang gigi. Perawatan ini dapat dilakukan di dokter gigi pada klinik maupun Puskesmas. Ada juga perawatan gigi yang ditanggung juga oleh BPJS Kesehatan. 3. Tidak ada gigi yang goyang Gigi yang goyang menandakan akar gigi tidak kuat. Dapat disebabkan oleh radang gusi, gigi yang berlubang parah, atau masalah lainnya. Jika memiliki gigi yang goyang, hampir dipastikan tidak bisa lolos seleksi. Karena jika dicabut pun, TNI tidak mengizinkan prajuritnya memiliki gigi yang tanggal. ada gigi yang rapuh dan patah Gigi yang rapuh dan patah diakibatkan oleh kurangnya kalsium dan mineral pendukung lain. Kebiasaan makan yang buruk, kurang rajin menggosok gigi, atau kondisi medis tertentu juga dapat mengakibatkan gigi rapuh. Berkonsultasilah dengan dokter jika memiliki gejala gigi rapuh, sebelum terlambat. Cara Menjaga Kesehatan Gigi agar Sesuai Standar TNI Pada dasarnya, menjaga kesehatan gigi harus dilakukan sejak dini. Bahkan sejak gigi sejati pertama muncul. Karena semakin terlambat menjaga kesehatan gigi, akan semakin sulit menembus tes kesehatan gigi TNI. Jika dilakukan dengan konsisten, gigi dan mulut akan sehat sempurna. Berikut adalah beberapa tips menjaga kesehatan gigi Jaga pola makan dan minum Calon prajurit TNI sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang dapat meninggalkan bekas di gigi seperti kopi dan teh. Kurangi juga konsumsi minuman bersoda karena dapat menyebabkan kerapuhan pada gigi. Sebagai gantinya konsumsilah makanan tinggi vitamin dan mineral. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah makanan bergizi yang wajib dikonsumsi untuk gigi dan mulut yang sehat. Berusahalah untuk tidak merokok, karena rokok akan meninggalkan bekas kuning pada gigi. Minumlah air putih yang cukup agar gusi tidak berjamur, berdarah, atau sariawan. Rutin melakukan perawatan gigi mandiri Perawatan gigi mandiri dilakukan di rumah dan sebenarnya sangat mudah. Meliputi Menggosok gigi dengan cara yang benar minimal 2 kali sehari. Terutama sebelum tidur. Menggunakan mouthwash bila perlu untuk menyempurnakan perlindungan mulut dari kuman dan bakteri. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan. Jika dilakukan dengan baik dan konsisten, kondisi gigi akan sehat dan kuat. Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali Mengunjungi dokter gigi bukan hanya saat gigi sakit. Justru sebaiknya saat gigi baik-baik saja agar perawatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan maksimal. Jadi, konsultasi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Jika ada indikasi atau gejala sakit pada gigi dan mulut dapat segera diatasi. Kondisi lain pada struktur geligi dan kesehatan mulut yang sering ditanyakan adalah gigi gingsul dan gigi palsu. Banyak calon perwira yang bimbang, apakah gigi gingsul bisa masuk TNI. Sebenarnya bisa saja, namun akan mengurangi nilai tes kesehatan. Jika memiliki gigi gingsul, sebaiknya perbaiki dahulu ke ahlinya. Gigi gingsul bisa dirapikan dengan kawat gigi atau dicabut. Pemakaian kawat gigi akan membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum seleksi. Paling tidak 3 tahun sebelumnya. Baca Juga 12 Cara Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi yang Mudah dan Efektif Apakah Gigi Palsu Bisa Masuk TNI? Idealnya, gigi para pelamar tidak boleh ada yang tanggal/copot. Namun jika gigi terpaksa dicabut oleh dokter, baik karena benturan atau kecelakaan, maka bisa menggunakan gigi palsu, asalkan dikerjakan oleh ahli yang bersertifikat. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut lainnya juga mencakup tidak adanya bau mulut, serta produksi dan kekentalan air liur yang baik. Keduanya juga mengindikasikan kesehatan rongga mulut. Jika memang bercita-cita menjadi prajurit TNI, maka sejak dini rawatlah kondisi badan dan gigi. Hasil tes kesehatan sangat penting, termasuk standar gigi untuk masuk TNI. Arifin, Muh. 2021. Berawal dari Gigi yang Patah. Diakses pada 17-11-2021 Sohi, dkk. 2014. Dental Health Status and Treatment Needs of Police Personnel of a North Indian State A Cross-Sectional Study. Diakses pada 17-11-2021 DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Sumber foto Sebetulnya artikel itu sudah pernah tayang pada buku perdana penulis yang bekerjasama dengan dokter gigi gaul drg. Agam Buku itu berjudul Gigi, Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut. Buku tersebut di-launching pada Agustus 2018. Wah..artinya sudah dua tahun yang lalu ya… Gambar 1 sumber foto Shopee Gambar 1. Tampilan buku perdana karya penulis berkolaborasi sengan drg. Agam Saat itu, aturan untuk pemeriksaan gigi masih sebatas pada yang tertera di buku tersebut. Nah, setelah buku itu beredar, ternyata untuk tes kesehatan gigi masuk TNI-Polisi ada tambahan syarat baru agar lolos dari pemeriksaan kesehatan gigi. Di sini, saya susulkan aturan baru syarat gigi masuk TNI dan masuk polisi. Apakah itu? Yaitu tidak boleh ada gigi IMPAKSI. Harusnya penulis membuat buku lagi dengan edisi revisi. Tapi belum bisa, sebab buku cetakan pertama belum terjual semua. Hal itu bisa diketahui dari surat pemberitahuan laporan royalti yang dilayangkan oleh Penerbit Andi Maret 2020 lalu. Buku yang dicetak sebanyak eksemplar itu masih terjual sekitar buku. Alhamdulilah, menurut penulis sih sudah cukup banyak. Sayang ya belum memungkinkan untuk membuat edisi revisi. Ya, sudah revisinya cukup di blog ini saja ya...istimewa kan? Gigi IMPAKSI Untuk yang baru mendengar istilah gigi impaksi, mungkin berpikiran, “ Wah... gigi yang bagaimana yaa?” Baiklah, penulis mencoba menerangkan, bahwa gigi impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi mengalami kesukaran atau gagal dalam tumbuh secara sempurna. Gigi tumbuh itu -kalau dalam bahasa medis- disebut erupsi. Ya, gigi impaksi itu tidak berhasil untuk erupsi secara sempurna atau normal. Seringkali diistilahkan dengan gigi miring. Gambar 2 klik untuk perbesar gambar Gambar 2. Gigi yang bernomor 8 atau gigi geraham bungsu tumbuh miring, karena kekurangan tempat untuk tumbuh. Sumber foto Dental & Dental Biasanya gigi impaksi sering terjadi pada gigi geraham terakhir atau gigi nomer 8. Coba, lihat kembali gambar di atas! Nampak gigi impaksi itu hanya muncul sebagian saja di permukaan gusi. Posisi gigi tersebut kekurangan tempat dan terhalang oleh gigi depannya. Di samping itu, gigi impaksi juga bisa terjadi pada rahang atas maupun bawah. Terkadang bisa juga terjadi pada gigi taring atau pada gigi berlebih paramolar. Gambar 3 klik untuk perbesar gambar Gambar 3. Bila dilihat dalam mulut, gigi geraham bungsu diberi tanda lingkaran biru terlihat tumbuh miring, Berbeda dengan posisi gigi yang berada di depannya, yang terlihat semua permukaan giginya. Sumber foto koleksi pribadi. Mengapa kok gigi bisa impaksi ? Jadi begini....pada keadaan yang normal fisiologis bila rongga mulut kita dibuka, maka akan terbagi menjadi empat kuadran. Terdiri dari kuadran I, II, II dan IV. Setiap kuadran memiliki 8 gigi. Ilmu kedokteran gigi biasa memberikan nama gigi dengan nomor 1, 2, 3 dan seterusnya sampai yang terakhir, yakni nomor 8. Gambar 4 Gambar 4. Bayangkan bila rongga mulut dibuka akan nampak 4 kuadran, yaitu kuadran I, II, II dan IV, dengan setiap gigi memiliki nomor mulai nomor 1-8. Sumber foto kalender Gepro Seharusnya, ULANGI, seharusnya semua rahang, baik di rahang atas, maupun bawah itu cukup untuk menampung masing-masing kuadran yang berjumlah 8 gigi. Jadi bila dihitung semua gigi dalam rongga mulut yang normal berjumlah 32 gigi. Gambar 5 klik untuk perbesar gambar Gambar 5. Kuadran kanan atas dan bawah dengan posisi gigi 1-8 tumbuh secara normal. Sumber foto Oral- B Sebetulnya, gigi geraham bungsu atau gigi nomor 8 itu hadir dengan niat baik, yakni untuk membantu agar fungsi kunyahnya menjadi lebih mantap. Selain itu, bila gigi gerahan utama gigi nomor 6 atau gigi nomor 7 rusak atau tanggal, diharapkan bisa menggantikan fungsi gigi tersebut. Namun karena masa tumbuhnya paling buncit, yakni di saat usia kita beranjak dewasa pada usia kisaran antara 17- 25 tahun. Akibatnya kehadiran gigi bernomor 8 ini seringkali tidak kebagian tempat untuk tumbuh normal, sehingga seringkali tumbuh miring. Seperti yang terlihat pada gambar nomor 2. Keadaan seperti ini disebut dengan kondisi tidak normal patologis. Akibatnya gigi tersebut selain tumbuh miring, bisa juga bisa tumbuh terbalik, “tidur” atau bahkan ada yang saling berhadapan mahkotanya berseperti berciuman. Hehe. Gambar 6 klik untuk perbesar gambar Gambar 6. Hasil foto rontgen panoramic, terlihat gigi impaksi yang tidak bisa tumbuh dengan posisi mahkota yang jungkir balik, seperti sedang berciuman hehe Sumber foto Adrianto Mengapa rahang jadi tidak cukup untuk gigi geraham bungsu? Coba dilihat kembali pada gambar nomor 5 yang menampilkan keadaan susunan gigi normal. Nah..sekarang yang menjadi pertanyaan selanjutnya ialah “Mengapa ada susunan gigi yang normal sehingga tertata rapi namun ada pula yang abnormal sehingga menyebabkan gigi geraham bungsu tumbuh miring? Jawabannya adalah, “Hal tersebut dicurigai karena adanya pertumbuhan dari rahang yang tidak optimal. Dengan demikian rahang tidak memiliki tempat yang cukup untuk gigi geraham bungsu tumbuh dengan wajar dan akhirnya gigi impaksi atau tumbuh miring.” Terus, apa pula yang menyebabkan rahang tidak bisa tumbuh secara optimal? Ada beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab mengapa pertumbuhan rahang menjadi pendek atau sempit. Sehingga berakibat gigi geraham bungsu kekurangan tempat. Hipotesis pertama dengan adanya teori evolusi. Teori yang mengatakan beberapa bagian tubuh manusia, termasuk rahang bawah menjadi pendek. Akibatnya terjadi kekurangan tempat untuk tumbuhnya gigi geraham bungsu atau gigi nomor 8. Hipotesis lain menurut para ahli berpendapat bahwa hal tersebut diduga berkaitan dengan adanya perubahan pola makan. Manusia sekarang cenderung menyantap makanan lunak, seperti junk food. Sehingga bila makan sangat mudah. Dengan hanya sekali telan saja. Apabila hal ini dilakukan terus-menerus maka dapat menjadikan rahang kurang aktif melakukan fungsi kunyah, sehingga kurang merangsang pertumbuhan tulang rahang. Dengan demikian rahang menjadi lebih pendek. So..berakibat terjadinya gigi impaksi. Inilah aturan baru syarat gigi masuk TNI dan masuk polisi. Tidak boleh ada gigi impaksi. Bersambung ke Mengatasi Gigi Impaksi Untuk Lulus Tes Gigi Masuk TNI dan Masuk Polisi REFERENSI. Darmawan L drg. 2007. Cara cepat membuat gigi sehat dan cantik dengan dental cosmetics + kiat merawat gigi yang tepat dan efektif. PT Gramedia Pustaka Utama. Gepro kalender Instagram drg Adrianto Martariwansyah. 2008. Gigiku kuat. Mulutku sehat. Hayati Quality Bandung. p. 48-52 Oral B kalender. - Syarat menjadi calon TNI, salah satunya dinilai dari kesehatan gigi dan mulut. Penilaian gigi, dimulai dari susuan gigi, apakah gigi tersebut rapi sesuai standar atau tidak. Susunan gigi yang tidak rapi juga ada standarnya untuk masuk TNI. Dilansir dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official, Dokter Spesialis Gigi selaku dokter militer, drg. Nugroho S, CHCM, FICS menjelaskan tentang aturan gigi tidak rapi untuk masuk TNI. "Aturan gigi yang tidak rapi untuk masuk TNI ada standarnya, seperti ukuran minimal overbite," terang drg. Nugroho. "Hubungan relasi anterior dilihat dari garis horisontal dan vertikal ada standarnya mengacu dari teori atau mengacu dari suatu bidang ilmu yang ditetapkan," lanjutnya. Baca juga Simak Penjelasan Dokter Militer Terkait Syarat Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Calon Anggota TNI "Gigi yang tidak rapi bisa masuk TNI, tapi ada standarnya. Hal ini terdapat kompensasi maksimalnya," ungkap drg. Nugroho. ilustrasi gigi maju Apabila memiliki gigi gingsul atau tumpang tindih harus dirapikan terlebih dahulu. "Paling tidak ada upaya untuk treatmentnya, upaya untuk melakukan perbaikan," jelas drg. Nugroho. "Untuk gigi ginsul, kondisi tersebut adalah salah satu atau salah dua gigi terdapat di luar lengkung," lanjutnya. Kenapa Gigi Gingsul Tidak Bisa Masuk Tni. Memiliki gigi gingsul terkadang memang menjadi dilema. “jangan sampai ketika pasien ngomong atau makan, bibir bawah malah tidak sengaja tergigit akhirnya terjadi sariawan.”. Apakah Gigi Berlubang Bisa Masuk Polisi? hidup sehat from Selama ini, tni sering diperingatkan untuk tak ikut campur dalam urusan politik di luar agenda politik negara. Metode ini telah banyak digunakan bagi yang ingin membuat tampilan gigi menjadi lebih rapi. Untuk mengetahui apakah kondisi jaringan gusi dan gigi baik, ataukan terdapat infeksi atau tidak. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana Mengatakan, Parkir Memang Harus Di Alas. Gigi berlebih, gigi tanggal, gigi impaksi, atau gigi berbentuk tidak normal. Ketatnya syarat masuk tni ad, mulai dari dari syarat kesehatan gigi masuk tni ad hingga bentuk kaki, adalah cara yang digunakan dalam memilih calon prajurit terbaik guna melindungi dan menjaga republik indonesia. Terungkap, dokter gigi jelaskan kenapa ada orang punya gigi gingsul. Gigi Yang Sudah Rentan Bisa Dilakukan Pencabutan, Tetapi Memang Tidak Bisa Dilakukan Pencabutan Secara Langsung. Maloklusi adalah suatu kondisi ketika gigi tidak tumbuh di tempat yang benar dan sejajar. Hal ini, bertujuan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi serta. Karenanya, mencabut gigi, sekali lagi, tidak hanya gigi gingsul, memang bisa menyebabkan gangguan syaraf. Proses Seleksi Masuk Tni Ad Juga Tidak Dipungut Biaya Sama Sekali. 3 gejala kanker yang kerap luput dari perhatian, termasuk berat. Apakah gigi palsu bisa masuk tni? Jika pns bisa mencoblos, mengapa tni/polri tidak? Selain Itu, Gigi Gingsul Juga Bisa Terjadi Karena Tempat Gigi Tumbuh Terlalu Sempit, Sehingga Gigi Itu Tumbuh Bergeser Dari. Periksa gigi setiap 6 bulan. Biaya akpol, akmil, aau, aal tidak di pungut biaya terkecuali membayar biaya transportasi, fotokopi serta makan selama masa pendaftaran. Bagi anda yang lebih percaya diri dengan tampilan gigi yang rapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gigi berantakan selain melalui prosedur operasi cabut gigi. Bahwa Masuk Pendaftaran Menjadi Anggota Akmil Tni / Akpol Polri Gratis Atau Bisa Dibilang Tidak Dipungut Biaya, Pemberitahuan Kabar Lakuan Aturan Tersebut Berlaku Di Seluruh Indonesia. Jika anda memiliki kondisi gigi gingsul atau masalah susunan gigi lainnya namun ragu apakah memerlukan pemasangan behel atau tidak, cobalah berkonsultasi dengan dokter spesialis ortodonti terdekat. Selama ini, tni sering diperingatkan untuk tak ikut campur dalam urusan politik di luar agenda politik negara. 12 cara mengatasi rasa takut ke dokter gigi yang mudah dan efektif. Persiapkan diri anda, apabila anda ingin menjadianggota TNI atau Polrisumber gambar drg. Gelar S. RamdhaniSaat ini menjadi anggota TNI atau Polri adalah idaman sebagian besar anak muda Indonesia, akan tetapi dari sekian banyak anak muda yang punya cita-cita ingin menjadi anggota TNI Polri hanya sebagian kecil saja yang bisa lolos. Seperti yang kita ketahui untuk menjadi anggota TNI Polri modal fisik yang kuat saja tidak cukup, intelektual juga harus bagus, selain itu tubuh juga harus anak-anak muda Indonesia yang memiliki cita-cita ingin menjadi anggota TNI Polri tapi tidak lolos karena punya masalah dengan tubuhnya, atau salah satu anggota tubuhnya tidak sehat. Salah satu bagian tubuh yang harus dipersiapkan untuk mengikuti seleksi pendaftaran TNI Polri adalah gigi dan dan tanggung jawab anggota TNI Polri sangat berat, maka dari itu seorang anggota TNI Polri harus memiliki fisik yang prima, mental yang baik, intelektual yang mantap, dan tubuh yang sehat. Ketika seorang anggota TNI atau Polri mempunyai masalah dengan salah satu organ tubuhnya, misalnya giginya berlubang, dan sakit. Kondisi seperti itu dapat menggangu anggota TNI atau Polri tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung dokter gigi saya sering mendapatkan pertanyaan dari masyarakat, "Dok kalau gigi saya banyak yang berlubang, apakah saya bisa lolos seleksi TNI atau Polri ?" Saya jawab, bagi anda yang ingin mengikuti seleksi TNI atau Polri, sebaiknya datang terlebih dahulu ke dokter gigi jauh-jauh hari jangan mendadak, lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara menyeluruh, apabila ada gigi yang berlubang sebisa mungkin dipertahankan, dirawat, atau gigi berlubangsumber gambar istimewaTambal gigi itu berbeda-beda prosedurnya, misalnya kalau lubang pada gigi masih kecil dan tidak dalam biasanya bisa langsung ditambal cukup satu kali kunjungan, akan tetapi jika lubang pada gigi sudah besar dan dalam, apalagi kedalamannya sudah mencapai bagian pulpa terdapat saraf gigi. Saran dari saya, ketika anda mempunyai lubang pada gigi, jangan menunggu sampai besar dan dalam, sekecil apapun lubang pada gigi anda segera pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disiniApakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini-Yuk tonton aneka video tentangkesehatan gigi dan mulutdari drg. Gelar S. Ramdhani klik disini

apakah gigi gingsul bisa masuk polri